Tag Archive: Scholarship


 

Selamat Pagi Dunia!

Semoga hari ini menyenangkan seperti biasanya,

 

Kali ini saya akan sedikit menjelaskan secara sederhana dua hal yang sangat penting yang saling berkaitan. Penting sebagai bagian dari kehidupan saya, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia dan juga negara-negara lain di Asia Tenggara kedepannya. Dan saya harap tulisan saya ini dapat memberikan gambaran kepada teman-teman semua tentang tantangan global yang sedang dan akan kita hadapi. Semoga bermanfaat!!

ASEAN Community 2015

Kita mulai dari yang pertama, ASEAN Community 2015. Ada yang pernah mendengar berita atau informasi tentang ini? Di televisi, radio, koran atau internet misalnya? Pada tahun 2015 nanti, artinya tiga tahun lagi, negara-negara ASEAN yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, Philipina, Singapura dan Vietnam akan membentuk suatu komunitas yang bertujuan untuk saling bahu membahu dalam menghadapi persaingan global, ASEAN One. Sama seperti Uni Eropa, setelah komunitas ini terbentuk, maka negara-negara ASEAN akan menjadi borderless, tanpa batas. Semua itu memang ada prosesnya. Dan proses inilah yang sedang berjalan sekarang.

 

 

Saat ini, kita memang tidak membutuhkan visa kalau hanya untuk berlibur atau melancong selama beberapa hari ke negara ASEAN lainnya, karena kita bisa menggunakan visa on arrival, yang bisa kita urus di bandara negara ASEAN yang kita tuju. Tapi untuk tinggal lebih dari satu bulan di negara-negara tersebut, tentu kita butuh visa sebagai izin yang harus diurus di kedutaan negara di negeri kita sebelum kita berangkat. Maka setelah komunitas ini terbentuk, kita tidak lagi memerlukan visa sebagai surat izin untuk tinggal di negara ASEAN lainnya, selama apa pun kita mau. Asalkan ada passport yang berfungsi sebagai KTP internasional, maka semua akan beres. Pun sebaliknya, mereka pun bisa dengan leluasa datang dan tinggal di tempat kita sesuka mereka. Dan kita semua pun bebas mencari pekerjaan di mana pun kita mau di negera-negara ASEAN. Di satu sisi kita memiliki banyak kesempatan-kesempatan besar untuk bisa maju, di sisi lain persaingan di dalam negara-negara ASEAN sendiri akan semakin kuat. Kita tidak lagi hanya bersaing dengan orang-orang di tanah air untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik, tapi secara tidak langsung kita pun akan bersaing dengan orang-orang di negara tetangga. Walaupun sebenarnya kita harus hidup untuk saling bantu membantu. Inilah dunia baru yang akan kita hadapi bersama. Brave New World.

 

Setidaknya ada pilar yang harus ditegakan sebagai fokus utama dari ASEAN Community 2015 ini. Yang pertama adalah Peace, kedamaian. Dengan adanya komunitas ini, kita harus bekerja bersama untuk saling menjaga kedamaian dari teroris, perompak maupun obat-obatan terlarang yang dapat membahayakan anggota-anggota dari komunitas ini. Jangan sampai malah terjadi pertengkaran di dalam komunitas itu sendiri. Dengan begitu kita akan tinggal bersama dengan aman dan damai. Yang kedua adalah Prosperity, kemakmuran. Dengan adanya komunitas ini, maka kita dapat saling memperkuat perkembangan ekonomi di negara-negara ASEAN. Dengan begitu kita bisa mengundang banyak investor untuk pembangunan yang positif. Dengan begitu akan terbuka banyak lapangan-lapangan pekerjaan dan kesempatan-kesempatan baru agar kita bisa lebih mengekspresikan karya-karya kita. Dan kita bisa bekerja di negara-negara ASEAN lainnya yang kita sukai, baik itu sebagai engineer, businessman, teacher, doctor dan lain-lain. Kita pun dapat membuat pertanian di pedesaan-pedesaan menjadi lebih berkelas dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk-produk pertanian kita. Kualitas hidup akan menjadi lebih baik, jalan dan sistem transportasi akan diperbaiki, akses terhadap teknologi dan informasi akan menjadi lebih mudah. Sebagai negara tetangga, kita harus saling bantu membantu untuk meningkatkan taraf hidup di negara-negara ASEAN lainnya. Dan yang terakhir dan yang paling penting adalah People. Pemerintahan yang tergabung dalam ASEAN Community 2015 harus meyakinkan bahwa kita bisa melangkah ke kehidupan yang lebih baik. Bagaimana caranya?  Tolong menolong ketika ada yang terkena musibah atau bencana alam, menjaga lingungan agar tetap hijau dan bersih, saling melindungi dari invasi penyakit-penyakit menular dari luar, dan yang paling penting adalah saling mengenal satu sama lain. Ketika setiap individu yang ada di komunitas ini bisa mengesampingkan segala perbedaan yang ada baik dari segi suku, budaya dan kepercayaan, dan juga tahu bagaimana cara untuk saling menghormati, bekerja dan belajar bersama, saling menjaga agar keluarga ini agar tetap kuat, dan sebagainya. Dengan begitu, maka ASEAN Community 2015 akan terwujud dengan indah.

 

Kita tidak perlu menunggu tiga tahun lagi untuk mengejar goal dari komunitas ini. Karena kita bisa memulainya sekarang juga. Siapa pun Anda, baik tua, muda, pelajar, pekerja, pengusaha, siapa pun itu, harus memulainya dari sekarang juga. Kita bisa mulai mempelajari budaya, bahasa, kebiasaan dan hal-hal unik dari negara-negara ASEAN lainnya. Media sosial network seperti Facebook, tweeter, atau blog dapat memfasilitasi kita semua untuk melakukan semua hal itu. Dan jangan lupa untuk mempelajari Bahasa Inggris lebih giat lagi. Karena dengan bahasa internasional inilah kita bisa saling berkomunikasi dengan mudah dengan orang-orang dari negara lain.

 

MIT Kredit Transfer Mahasiswa

Sejak bulan Agustus 2009, SEAMEO RIHED, yang merupakan forum organisasi Kementrian Pendidikan se-Asia Tenggara telah membentuk suatu pilot project yang melibatkan higher education dari tiga negara, yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia  untuk mendukung terbentuknya ASEAN Community 2015. Project ini bernama MIT (Malaysia-Indonesia-Thailand) Student Mobility Programme. Ini merupakan skema beasiswa pertukaran mahasiswa di antara tiga negara ASEAN. Beasiswa ini mencakup biaya transportasi, akomodasi, asuransi kesehatan, tuition fee, visa dan yang lainnya. Sehingga tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak mahasiswa dalam mengikuti program ini. Sebanyak lebih dari 50 mahasiswa setiap tahunnya dari berbagai universitas dari tiga negara tersebut dikirim ke universitas-universitas di dua negara tetangganya untuk belajar selama satu semester. Terdapat lima bidang yang dipilih dalam skema ini, yaitu: pertanian, bisnis internasional, budaya dan pariwisata, bahasa, serta teknologi pangan. Untuk bidang pertanian sendiri, terdapat empat universitas unggulan di Indonesia yang terpilih dalam skema ini, yaitu: IPB (Institut Pertanian Bogor), UGM (Universitas Gajah Mada), UNS (Universitas Sebelas Maret), dan Unsri (Universitas Sriwijaya). Projek ini pertama kali dimulai pada tahun 2010.

 

Selama hampir lima bulan mahasiswa-mahasiswi yang terpilih dalam program ini dikirim untuk belajar di kedua negara. Untuk bidang pertanian sendiri, mereka akan ditempatkan di Kasetsart University, Thailand (dalam bahasa Thailand, Kaset artinya pertanian) atau di UPM (Universitas Putra Malaysia, Malaysia) untuk belajar tentang pertanian di sana. Kedepannya, akan lebih banyak lagi negara-negara ASEAN yang akan diikutkan dalam proyek ini. Proyek ini diharapkan bisa memperlancar jalan untuk bisa mensukseskan ASEAN Community 2015. Tentu saja mobility programme ini memiliki dampak yang sangat positif bagi ketiga negara. Dari program ini kita dapat saling mengetahui, mempelajari dan lebih mengenal banyak hal dari negara tujuan, terutama sistem pendidikan. Selain itu, melalui program ini kita juga dapat membantu pengembangan budaya, politik, sosial dan ekonomi. Karena selain belajar di universitas, mahasiswa yang terlibat dalam project ini juga dituntut untuk bisa bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan sekitar. Karena saat kita berada di luar negeri, kita secara tidak langsung merupakan ambassador atau duta dari negara kita. Behave well please!

Mau-tidak mau masa itu akan datang. Dimana kita sebagai negara-negara yang tergabung dalam negara ASEAN akan bersatu dan bekerjasama dalam menghadapi persaingan global yang sudah di depan mata. Banyak hal yang harus kita persiapkan baik itu secara kolektif atau pribadi. So, persiapan apa yang sudah kalian lakukan untuk diri kalian sendiri dalam menghadapi persaingan Global?

 

Untuk masa depan yang lebih baik!

Have a nice day!!

 

Iqbal Akbar as an alumni of Erasmus Mundus shared his experience after joined that program.

 

 

Find more about this scholarship here:

http://indoem.info/

http://emundus.wordpress.com/

or the facebook group: http://www.facebook.com/uni.eropa