Pada perhelatan akbar seperti turnamen Piala Eropa yang berlangsung di Polandia dan Ukraina menjadi ajang adu kekuatan dari produsen apparel ternama di dunia untuk bersaing dalam mengeluarkan inovasi terbaru mereka.
Nike, produsen apparel yang berbasis di kota Oregon, Amerika Serikat, telah meluncurkan kostum (jersey) terbaru “Nike Pro Combat kit” untuk beberapa negara seperti Kroasia, Prancis, Belanda, Polandia, dan Portugal. Mereka menggunakan kostum ramah lingkungan lewat program “Better World”. Perusahaan yang didirikan oleh pelatih atletik Amerika Serikat Phil Knight itu memiliki komitmen untuk meningkatkan performa pemain serta mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Untuk itu bahan untuk kostum Piala Eropa dibuat dari material poliester 100%, dimana 96% diantaranya merupakan poliester yang dapat didaur ulang. Setiap jersey memerlukan paling tidak 13 botol PET daur ulang.
Untuk satu kostum dibutuhkan 13 botol PET PET bekas yang diolah menjadi benang polyester 100 persen
Teknologi Dri-Fit yang digunakan pada kostum dapat mengurangi tingkat kelembaban sehingga pemain yang mengenakannya tidak akan merasa kegerahan. Kostum ini akan membantu mengatur temperatur pemain ketika turun di lapangan dengan cara menyapu keringat dari badan agar senantiasa lebih kering dan sejuk, lebih cepat dari biasanya. Hal ini berkat diaplikasikannya kain dari material yang diklaim memiliki berat 23 persen lebih ringan, struktur rajutannya lebih kuat daripada teknologi Dri-Fit sebelumnya yang digunakan di Piala Dunia 2010.
Kostum ini juga mengedepankan ventilasi berupa lubang atau pori-pori yang dilubangi dengan laser untuk memberikan efek pendinginan pada daerah-daerah tertentu guna membantu mengatur suhu tubuh seluruh pemain saat turun bertanding. Sedangkan celana pendeknya dengan teknologi Pro Combat Compression Slider yang akan memberikan manfaat kepada pemain lewat fitur keamanan untuk paha, sehingga pemain dapat berlatih dan bertanding dengan kecepatan tinggi dan lebih percaya diri. Dilengkapi dengan panel friction-free yang berfungsi untuk menghindari lecet dan gatal-gatal pada kulit ketika atlet meluncur di atas lapangan.
Kostum dengan teknologi Laser Cooled Perfection
Sementara itu saingannya yang berbasis di Jerman, Adidas, mengusung tiga teknologi, yaitu Climacool, Formotion, dan TechFit PowerWeb. Kostum ini digunakan oleh tuan rumah Ukraina, Denmark, Jerman, Yunani, Rusia dan juara bertahan, Spanyol. Setiap pemain bisa sesuka hati memilih opsi dari ketiga teknologi tersebut. Namun yang pasti Climacool dan Formotion adalah dua teknologi yang paling dipilih oleh pemain di turnamen musim panas ini.
Teknologi TechFit PowerWeb pada awal pengaplikasiannya yaitu pada cabang olah raga lari dan renang. Salah satu prototipe pertama yang telah diluncurkan, telah melahirkan kejutan besar pada 2003 lalu, saat pelari asal Saint Kitts, Kim Collins menjadi juara dunia lari 100 meter di Paris dengan catatan waktu 9,98 detik. Sejak itu, dari sisi bahan maupun teknologi dan aplikasi telah mengalami penyempurnaan. Akhirnya prototipe tersebut dikenal luas sebagai pakaian kompresi yang memiliki fungsi untuk meredam terjadinya vibrasi atau getaran pada otot sehingga kekuatan otot menjadi lebih fokus yang pada akhirnya dapat meningkatkan ketahanan, kekuatan, dan kecepatan si atlet.
Teknologi lainnya adalah Formotion dan ClimaCool. Lewat teknologi Formotion, pemain akan mendapatkan keleluasaan bergerak. Dengan menggunakan pola sedemikian rupa (mengikuti pola helix) sehingga memiliki keleluasaan dalam bergerak saat pemain melakukan manuver karena bentuk kostum akan mengikuti kontur dari tubuh. Sedangkan fitur ClimaCool lebih kepada kenyamanan pemain saat mengenakan kostum. Kostum ini akan disesuaikan dengan kondisi cuaca di sekitar sehingga suhu optimum atlet tetap terjaga, Alhasil pemain tidak akan merasa kegerahan.
Negara-negara yang menggunakan apparel produksi Adidas
Sumber: Toni Irawan, Pikiran Rakyat 18 Juni 2012 hal.16, Persaingan Kostum di Piala Eropa 2012